Puisi Cinta Kahlil Gibran

Buat sobat yang lagi nyari kumpulan kata mutiara atau puisi Khahlil Gibran...
Bisa coba lihat disini.Selamat menikmati...


Beberapa Mutiara Kata Karya Kahlil Gibran

"....pabila cinta memanggilmu...ikutilah dia walau jalannya berliku-liku...Dan, pabila sayapnya merangkummu...pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..."



"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku, dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang.."

"...tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui.Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan diujung bumi. Namun jiwa tetap ada ditangan cinta...terus hidup...sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..."

"...Jangan menangis kekasihku...janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah...kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan,dan duka perpisahan..."

"...Jika cinta tidak mengembalikan engakau kepadaku dalam kehidupan ini...pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang..."

"...Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai...dan apa yang kucintai kini...akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai, dan tak ada yang akan mencabut diriku daripadanya..."


Nyanyian Sukma  

Didasar relung jiwaku,bergema nyanyian tanpa kata,
sebuah lagu yang bernafas didalam benih hatiku,
yang tiada dicairkan oleh tinta diatas lembar kulit,
Ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yang tipis kainnya,
dan mengalirkan sayang,namun bukan menyentuh bibirku.
Betapa dapat aku mendesahkannya?

Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana,
Kepada siapa aku akan menyanyikannya?
Dia tersimpan dalam relung sukmaku.
Karena aku risau, dia akan terhempas,
Di telinga pendengaran yang keras,
Pabila kutatap penglihatan batinku,
Nampak didalamnya bayangan dari bayangannya,
Dan pabila kusentuh ujung jemariku,
Terasa getaran kehadirannya,
Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,
Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang gemerlapan,
Air mataku menandai sendu,
Bagai titik-titik embun yang syahdu,
Yang membongkar rahasia mawar layu,
Lagu itu digubah oleh renungan,dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Dan disingkiri oleh kebisingan, dan dilipat oleh kebenaran,
Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan
Dan dipahami oleh cinta,
Dan disembunyikan oleh kesadaran siang,dan dinyanyikan oleh sukma malam,
Lagu itu lagu kasih sayang,
Gerangan "Cain " atau "Esau" manakah yang mampu membawakannya berkumandang,
Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati,
Suara manakah yang dapat menangkapnya?
Kidung itu tersembunyi bagai rahasia perawan suci,
Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?
Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang berani membandingkan deru alam, dengan desah bayi yang nyenyak di buaian?
Siapa berani memecah sunyi?
Dan lantang menuturkan bisikan sanubari, yang hanya terungkap oleh hati,
Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?

(Dari Kahlil Gibran - 'Dam'ah wa Ibtisamah' - Setitis Air Mata Seulas Senyuman)


Cinta Yang agung

Adalah ketika kamu menitikkan airmata dan masih peduli terhadapnya,
Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia,
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum
sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu'
Apabila cinta tidak berhasil...Bebaskan dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya,
Dan terbang ke alam bebas lagi,
Ingatlah...bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya,
Tapi...ketika cinta itu mati...kamu tidak perlu mati bersamanya..
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang...
Melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.

Sayap-Sayap Patah

Hidupku dalam keadaan koma, kosong seperti hidup Adam di surga,ketika aku melihat Selam berdiri dihadapan seperti berkas cahaya.Perempuan itu adalah Hawa,hatiku yang memenuhinya dengan rahasia dan keajaiban, dan membuatku paham akan makna hidup...

Namun, sekarangkah saatnya kehidupan akan memisahkan kita agar engkau bisa memperoleh keagungan
seorang lelaki dan aku kewajiban seorang perempuan? Untuk inikah maka lembah menelan nyanyian burung bul-bul kedalam relung-relungnya? dan angin memporak-porandakan daun daun mahkota bunga mawar, dan kaki-kaki menginjak piala anggur?
Sia-siakah segala macam yang kita lalui bersama dalam cahaya rembulan di bawah pohon melati,tempat
dua jiwa kita menyatu?

Apakah kita terbang dengan gagah perkasa menuju bintang-bintang hingga lelah sayap-sayap kita, lalu sekarang kita turun kedalam jurang?
Atau tidurkah cinta ketika ia mendatangi kita? lalu...ketika ia terbangun,menjadi marah dan memutuskan
untuk menghukum kita?

Ataukah jiwa-jiwa kita mngubah angin malam yang sepoi menjadi angin ribut yang mengoyak-ngoyak kita
menjadi berkeping-keping dan meniup kita bagai debu ke dasar lembah?
Kita tak melanggar  perintah apapun,kitapun tak mencicipi buah terlarang, lalu apa yang memaksa kita
meninggalkan surga ini?

Kita tidak pernah berkomplot atau menggerakkan pemberontak,lalu mengapa sekarang terjun ke neraka?
Tidak...tidak...saat-saat yang menyatukan kita lebih agung daripada abad-abad yang berlalu,dan cahaya
yang menerangi jiwa-jiwa kita lebih perkasa daripada kegelapan, dan jika sang prahara memisahkan kita
di lautan yang buas ini, sang bayu akan menyatukan kita di pantai yang tenang, dan jika hidup ini membantai kita, maut akan menyatukan kita lagi.

Hati nurani seorang wanita tak berubah oleh waktu dan musim, bahkan jika mati abadi,hati itu takkan hilang murca.Hati seorang wanita laksana sebuah padang yang berubahjadi medan pertempuran,sesudah pohon-pohon ditumbangkan dan rerumputan terbakar dan batu-batu karang memerah oleh darah dan bumi ditanami dengan tulang-tulang dan tengkorak-tengkorak, ia akan tenang dan diam seolah tak ada sesuatupun terjadi karena musim semi dan musim gugur datang pada waktunya dan memulai pekerjaannya.



4 komentar: